Sabtu, 04 April 2009
Jangan percaya pada foto!
Foto mampu bercerita tentang banyak hal, apapun objeknya. Banyak orang yang gembira mengetahui dirinya diabadikan melalui foto, tapi ada pula yang sedih bahkan marah karena mereka sedang melakukan hal-hal yang melanggar norma masyarakat atau sedang dalam kondisi yang buruk ketika diabadikan melalui foto, seperti mbak sarah azhari.
Tapi foto bisa juga tidak jujur, apalagi di jaman teknologi canggih seperti sekarang ini. Foto-foto banyak direkayasa dengan berbagai macam program edit foto. Tapi, tenang...jika anda merasa ada kejanggalan ketika melihat sebuah foto, anda bisa menghubungi Roy Suryo, seorang pakar telematika. Dia bisa menganalisa foto Anda dan menentukan dengan mudah, apakah foto tersebut direkayasa atau sungguhan. Tapi, saya tidak akan membahas kehebatan mas Roy Suryo ini karena saya memang kurang tertarik dengan bahasan teknologi. Saya lebih tertarik pada latar belakang sebuah foto dibuat dan emosi yang terpapar pada wajah-wajah di dalam foto.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman memamerkan sebuah foto di internet. Dalam foto tersebut, ia tampak bercengkrama dengan anak-anak di sebuah pedalaman Papua. Sebuah foto yang sangat menyentuh! Tapi, apakah benar apa yang terjadi sesungguhnya seindah yang terpapar di foto ? Tentu saja tidak ! Karena foto itu dibuat dengan sengaja alias membuat sebuah momen rekayasa sehingga tampak seolah-olah teman saya tersebut berinteraksi dengan penuh pengabdian. Dan, itu bukan saja dilakukan oleh seorang teman tapi beberapa teman. Mereka memanfaatkan momen-momen tertentu untuk berfoto dengan masyarakat yang 'unik' dan akhirnya dipamerkan di situs-situs jejaring sosial, seperti Facebook atau Friendster untuk mengundang decak kagum dari kolega. Menurut saya, inilah yang namanya eksploitasi...memanfaatkan keberadaan pihak lain untuk kepentingan sendiri. Semakin tampak primitif atau aneh, akan semakin menarik fotonya!
Jadi ... janganlah percaya pada sebuah foto begitu saja karena foto hanyalah suatu objek bisu yang tidak dapat berkata-kata apa yang terjadi senyatanya!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar