Minggu, 08 Juli 2012

Hidup di Hati

Tanggal 8 Juli 2012, dini hari, saya membaca status BB seorang teman yang menyatakan 'Goodbye my friend...RIP'. Entah kenapa, saya langsung memiliki feeling bahwa yang dimaksud dalam statusnya adalah juga orang yang saya kenal. Dan, feeling saya ternyata benar. Seorang teman dari kantor lama di Papua telah dipanggil oleh Bapa di Surga pada hari Sabtu, 7 Juli 2012 di Manado. Syok dan tidak percaya adalah reaksi pertama saya karena ia tergolong masih muda dan tidak ada tanda tanda bahwa ia mengalami sakit yang serius sebelumnya. Berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang saya dengar itu benar adalah reaksi kedua saya. Saya-pun langsung mengecek wall FB-nya dan lemas-lah saya karena berita itu benar adanya. Langsung terbayanglah masa-masa ketika kami masih bersama, tidur satu kamar, bermain bersama, bercanda bersama, dan bekerja bersama.
Ia adalah sosok yang tidak mudah untuk dilupakan karena Ia adalah seorang perempuan yang cantik, manis dan sangat sangat ramah. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya, kehangatannya dalam bergaul dengan berbagai orang dari berbagai kalangan-pun masih terasa. Hatinya-pun seluas samudera, sesakit apapun hatinya, Ia selalu percaya bahwa Tuhanlah yang akan membalas perbuatan orang-orang yang berbuat jahat, jadi dia tidak perlu balas dendam pada orang yang menyakitinya-Ia adalah seorang pemaaf dan tidak pernah ikut campur pada urusan orang lain. Bersamanya, saya selalu merasa tak sendiri, selalu merasa diterima apa adanya.
Saya yakin bukan hanya saya yang shock, tapi juga orang-orang yang pernah mengenalnya. Di wall-nya penuh dengan ucapan-ucapan belasungkawa yang begitu personal dan emosional menandakan bahwa Ia memang menyentuh hati banyak orang. Bahkan di status BB beberapa teman kantor lama serentak memasang status duka cita kami untuknya sebagai bentuk penghargaan atas kehadirannya dalam hidup kami. Pertemanan kami memang sangat singkat, terlalu singkat, namun kebaikan dan keramahannya akan selalu hidup di hati.

Goodbye Hetty Diana Lengkong. Rest In Peace...You will always in our heart...

*sampai dengan tulisan ini dibuat, saya tidak tahu penyakit apa yang telah membuatnya harus pergi menghadap Bapa, namun saya percaya orang baik memang banyak yang mati muda karena Tuhan sangat menyayangi mereka*


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 04 Juli 2012

From Jember to Surabaya

There are some pictures while I am having a trip from Jember to Surabaya on July 4th, 2012 by train :
1. Tanggul Lumpur Lapindo
2. Book and tumbler-my friends at the train
3. Ex. Sate kerang
4. Through the window
5. Waiting for the train
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selebriti naik kelas

Bulan ini Jember merayakan Bulan Berkunjung Jember atau yang biasa disebut BBJ. BBJ adalah kegiatan yang dirancang oleh Pemda Jember untuk menarik wisatawan berkunjung ke Jember yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan Jember-pun semakin dikenal di kancah nasional, bahkan internasional. Serangkaian event diadakan dalam rangka BBJ tersebut, di antaranya adalah JFC (Jember Fashion Carnaval) yang rutin diadakan setiap bulan Juli setiap tahun sejak tahun 2008 (CMIIW), Tajemtra, berbagai lomba dan pagelaran budaya lainnya. Untuk tahun ini, ada yang baru di BBJ, yaitu kegiatan artis dan tokoh pulang kampung. Event itu akan diselenggarakan pada tanggal 6 Juli 2012 di alun-alun kota. Hmmm...pikiran awal saya ketika membaca publikasi event tersebut langsung melayang ke Dewi Perssik dan Anang serta betapa lebay-nya Pemda dalam menggelar event tersebut dan terkesan agak sedikit memaksakan diri. Apakah selebriti adalah sebuah prestasi sehingga harus dibuatkan event tersendiri seperti itu? Sebegitu bangganyakah Jember pada sosok-sosok selebriti itu, bukankah Dewi Perssik yang begitu fenomenal dengan segala tingkah laku minusnya malahan mencoreng wajah Jember? Jember adalah daerah tapal kuda, yaitu daerah yang nilai-nilai religius Islami-nya begitu kental, namun malah menghasilkan artis/selebriti yang 'suka' mengumbar aurat kemana-mana. Banggakah masyarakat Jember padanya? Baiklah, yang tampil bukan hanya Dewi Perssik, tapi ada juga Anang dan istri barunya, Ashanty serta Opick. Hmm...tapi apa ya tidak terlalu lebay menjadikan mereka sebagai ikon Jember?

Pagi ini, salah satu rekan ayah saya mengeluhkan tentang pelayanan di kantor pemerintahan yang terhambat karena ternyata para pejabatnya sedang ada meeting dalam rangka penyambutan Anang-Ashanty hari ini. 'Ndeso!', kata dia. Dan, saya-pun mengamininya. Ya ilah, cuma Anang-Ashanty saja yang datang sampai membuat pelayanan terhambat. Ckckckck...belum kalau Lady Gaga yang datang ke Jember. Tapi ya itulah Jember, sebuah kota di selatan Jawa Timur yang sedang giat-giatnya mencari popularitas agar dapat dikenal masyarakat luas. Semoga saja pemda-nya lebih kreatif ke depannya dalam membuat event sehingga terkesan 'berkelas dan bercita rasa tinggi', tidak 'ndeso'.

Usulan saya: Buat lomba musik patrol-kesenian tradisional Jember dan membuka desa wisata untuk para turis yang berkunjung ke Jember agar lebih mengenal tentang budaya dan cara hidup masyarakat Jember...

Welcome to Jember for Anang&Ashanty...

Powered by Telkomsel BlackBerry®