Senin, 24 Mei 2010

Romantika Telepon

Sejak saya dipindahkan ke site, ada satu hal yang saya rasakan hilang, yaitu privasi di ruang kerja. Privasi bagi saya sangat penting karena saya banyak mengerjakan data-data rahasia yang tidak boleh dibagi dengan sembarangan orang, seperti data gaji, data sanksi dan data-data lainnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak. *selain kerjaan, saya sering memanfaatkan posisi strategis saya untuk update blog dan browsing. hehehehe...* Nah...sejak saya dipindah ke site, privasi saya-pun hilang karena letak meja kerja yang kurang mendukung. Memang letaknya masih di pojok, tapi ada assesoris tambahan yang membuat saya kehilangan privasi dengan sempurna, yaitu dua buah pesawat telepon. Yup...telepon! Dan, jumlahnya ada dua, saudara-saudara...*gregetan*, satu telepon ekstension (internal) dan satu telepon direct line (eksternal).

Berhubung di site tak ada sinyal, maka komunikasi hanya bisa dilakukan melalui telepon dan internet yang disediakan oleh kantor. Dan, gawatnya di seluruh site yang luasnya berhektar-hektar ini hanya ada 4 pesawat telepon ekstension, 2 pesawat telepon direct line dan 1 pesawat telepon direct line yang merangkap mesin fax. Alhasil karena saya yang paling dekat dengan pesawat telepon, maka saya-pun punya pekerjaan tambahan, yaitu menjadi resepsionis telepon. Dan hal ini sangat menyita waktu kerja saya. Meskipun banyak dukanya, namun 'pekerjaan sampingan' ini kadang-kadang bisa juga menjadi hiburan buat saya. 

Saya paling sebal jika harus mengangkat telepon direct line, karena pasti telepon itu dari keluarga karyawan. Jika semua keluarga karyawan memiliki pengertian yang tinggi bahwa yang mengangkat telepon itu bukanlah resepsionis yang kerjanya hanya menerima telepon dan menyampaikan pesan, serta paham bahwa area kerja di site sangatlah luas sehingga sulit untuk memanggil karyawan secara tepat waktu sih saya senang-senang saja. Namun, kadang-kadang keluarga karyawan banyak juga yang rese-nya minta ampun-mereka tidak paham kalau area kerja di site itu luas dan kami hanya punya HT untuk memanggil karyawan yang bersangkutan sehingga belum ada 5 menit yang lalu mereka telepon, mereka sudah telepon lagi, masih untung jika mereka tidak emosi dan marah pada saya, nah ini kadang ada yang sungguh keterlaluan...marah-marah dan tidak tahu sopan santun. Kalau sudah begitu, saya akan dengan sengaja tidak angkat telepon saking jengkelnya. *maaf bagi bapak-bapak yang keluarganya menelepon ke site dan sulit tersambungnya...maaf, pak...saya siap ditimpukin deh!* Yang buat jengkel lagi adalah jika sang penelepon tidak sadar bahwa dia sedang telepon di ruangan yang berukuran 5x2 m sehingga mereka sering teriak kencang-kencang ketika menelepon. Kalau sudah begini, konsentrasi kerja-pun otomatis akan hilang karena bising sekali. Bayangkan saja, orang menelepon di jarak 50 cm dari Anda dan mereka teriak-teriak kencang. *untungnya sejauh ini tidak ada yang pakai hujan air liur kalau menelepon* Dukanya lagi adalah karena letak telepon yang persis ada di meja saya, maka orang yang menggunakan telepon sering harus duduk di dekat saya, dan jika sudah begitu, maka saya tak bisa lagi bekerja karena saya merasa sedang 'diintip'-layar laptop-pun terpaksa saya tutup. Benar-benar melelahkan!

Namun, seperti yang saya tulis tadi...tidak semuanya adalah pengalaman duka, ada juga pengalaman yang lucu atau sukanya. Pengalaman lucu adalah ketika mendengarkan dengan tidak sengaja pembicaraan di telepon karena ada-ada saja tingkah atau gaya bicara dari penelepon yang kadang-kadang lucu dan membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Dari mendengarkan tidak sengaja pembicaraan di telepon itu, saya jadi tahu episode kehidupan yang dijalani oleh karyawan dan keluarganya-ada yang harmonis, ada yang tengah berbunga-bunga, ada yang dicemburui, dan ada yang dilanda duka. Dan entah kenapa, jika karyawan selesai menerima telepon, ada yang suka bercerita apa yang tadi dibicarakannya di telepon tanpa diminta, sepertinya mereka merasa perlu menjelaskan apa yang telah terjadi kepada saya karena saya tak sengaja mendengarkan pembicaraan telepon mereka-mungkin karena mereka malu atau butuh teman untuk berbagi suka dan duka. Dan, sebagai rekan kerja yang baik, tentu saja saya harus meluangkan waktu saya lagi untuk mendengarkan mereka bercerita. Senang sih...karena itu artinya mereka percaya pada saya dan saya-pun dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah hidup mereka, meskipun itu artinya saya harus kehilangan waktu efektif untuk bekerja. 

Karena saya sering sekali menerima telepon, maka saya-pun lama lama hafal akan kebiasaan keluarga karyawan. Ada yang kalau telepon hanya mengabarkan kabar duka terus, ada yang sedikit-sedikit telepon minta pertimbangan ini dan itu, ada yang telepon untuk iseng dan ada yang kasmaran dan cemburuan sehingga merasa perlu untuk telepon setiap hari. Namun dalam waktu dekat, saya akan mengakhiri jabatan saya sebagai 'resepsionis gadungan' karena telepon akan diparalel ke kantor security sehingga saya tak perlu lagi mengangkat telepon yang setiap 10 menit sekali berdering. Finally!

Apakah hari ini orang-orang tercinta Anda sudah menghubungi Anda ?

Minggu, 23 Mei 2010

Blueboraus

Banyak orang yang bertanya pada saya apa arti 'blueboraus' yang saya gunakan sebagai alamat email dan juga sebagai alamat blog ini. Dan, untuk menjawab rasa penasaran, maka inilah arti blueboraus :

Blueboraus tidak memiliki arti khusus. Nama itu tercipta ketika saya sedang membuat email di yahoo dan semua nama yang saya pilih kebetulan sudah ada yang menggunakannya. Akhirnya saya berpikir keras dan muncullah ide menggunakan nama blueboraus. Blueboraus sendiri tercipta dari pikiran saya menggabungkan beberapa kata, yaitu blue+bora+us. Blue...artinya biru...saya sangat menyukai warna biru. Bora...adalah nama panggilan saya waktu kecil. us...menandakan species manusia. *ini adalah alasan yang paling ngawur saat itu* Alasan yang kekanak-kanakan ya ? Maklumlah, nama email itu saya buat ketika saya masih muda belia, belum genap 20 tahun. Tapi, saya tak menyesal menggunakan nama itu, karena akhirnya nama itu sekarang jadi unik dan menjadi melekat dengan diri saya. 

Apakah nama email anda juga memiliki sejarah ?
 

Senin, 17 Mei 2010

Genjreng.....Genjreng

Mengisi waktu luang di site tak banyak ragamnya karena kondisi lingkungan alam dan sosial yang tak memungkinkan. Namun, akhir-akhir ini ada satu aktivitas yang sungguh-sungguh menghibur dan dapat meredakan stress, yaitu bernyanyi bersama. Aktivitas menyanyi memang terbukti dapat meredakan ketegangan karena itulah maka tempat-tempat karaoke selalu ramai pengunjung dan mendengarkan musik sambil bersenandung lirih selalu dilakukan oleh karyawan sesibuk apapun mereka bekerja untuk menyeimbangkan jiwa yang lelah karena beban pekerjaan. 

Apa yang menarik dari aktivitas menyanyi bersama ? Menurut saya...sekali lagi, menurut saya...jika Anda ingin menambahkan, dipersilahkan :
1. Dalam aktivitas menyanyi bersama, suara  saya kita yang jelek tak terlalu terdengar karena bercampur dengan suara yang lain
2. Dalam aktivitas menyanyi bersama, kita dapat melakukan katarsis-pelampiasan emosi-karena kita bisa bebas mengeluarkan suara sekencang-kencangnya tanpa ditimpuk beramai-ramai oleh orang lain dan hatipun jadi terbebas...ringan.
3. Dalam aktivitas menyanyi bersama, kita dapat menambah pengetahuan akan bermacam-macam lagu. Semakin banyak orang, maka referensi lagu lagu yang dinyanyikan-pun menjadi semakin beragam. Pengalaman kemarin, kami menyanyikan lagu dari berbagai era dan genre. 
4. Silahkan tambahkan sendiri...

Sebenarnya menyanyi berjamaah seperti yang saya alami sekarang, bukanlah pengalaman baru bagi saya, bahkan pengalaman kemarin menimbulkan kenangan dan kerinduan tersendiri akan kebersamaan teman-teman di PALAPSI. Pengalaman kemarin membuat saya rindu akan suasana camping di pegunungan yang dingin sambil genjreng-genjreng menyanyikan lagu-lagu dari yang versi asli sampai versi rekaan, dari lagu yang romantis sampai saru, dari kondisi sadar sampai kondisi teler karena mabuk minuman keras  kelelahan bernyanyi. Aaaahhh...tak sabar rasanya menunggu momen itu tiba kembali di bulan Juni. O ya...dalam setiap even menyanyi bersama, pasti ada satu orang yang akan menjadi idola dan pusat dari kegiatan, yaitu gitaris karena tanpanya menyanyi bersama takkan indah. Di PALAPSI dulu, kami punya beberapa gitaris andalan yang memang TOP BGT dan kami benar-benar memuja mereka, bahkan seorang teman rela menyerahkan cintanya 50% demi sang gitaris asal dia tak melepaskan gitarnya. Kalau dia melepaskan gitarnya, maka ketampanannya akan hilang dan cinta teman saya-pun hilanglah. Dan, saya-pun baru menyadari bahwa teman saya benar... seorang rekan kerja di site mendadak menjadi tampan sekali ketika dia memainkan gitarnya dan saya rela menyerahkan jatah cinta makan saya padanya 50% demi mendengarkan dia memainkan gitar untuk mengiringi kami menyanyi. He's very cool when he played his guitar and i'm falling in love with his performance! Hehehehe... Jadi, semoga aktivitas genjreng-genjreng menyanyi bersama ini akan langgeng karena benar-benar efektif untuk meredakan stress!


PS : Ncoet, tenang saja...cintaku tak akan berpindah ke sang gitaris kok! *takut ditimpuk si Ncoet yang membaca tulisan ini*

Teknologi (tak) mengerti Anda

Try Again! Try Again! 
Itulah kata yang selalu keluar setiap kali saya mencoba untuk online melalui YM. Kata yang membuat emosi memuncak mendidih. Bagaimana tidak ? YM adalah satu-satunya komunikasi yang memungkinkan di lokasi site perusahaan tempat saya bekerja, karena tempat ini tak terjangkau oleh sinyal telepon selular. Ada sih telepon wartel, tapi biayanya tinggi sekali karena menggunakan teknologi satelit. Alhasil, kejengkelan-pun memuncak...di tengah hasrat kerinduan yang membutuhkan penyaluran untuk dilampiaskan pada orang-orang yang dicintai, YM seperti ingus-keluar masuk, on-off...benar benar teknologi yang tak mengerti Anda! Sebenarnya tak tepat juga menyalahkan YM, karena yang bermasalah adalah jaringan di site perusahaan. Bandwith yang terbatas dengan jumlah pengguna yang semakin banyak membuat koneksi menjadi super duper lambat, dan akibatnya tak bisa online lagi. Hiks!

Arrrrrggggghhhhh....
Arrrrrrrrrrrrgggggghhhhhhhh......
Ingin rasanya teriak sekencang-kencangnya melepaskan semua beban yang menghimpit di dada. Ketika semua tak terjadi sesuai dengan rencana dan suasana hati sedang buruk, semua menjadi tampak berkonspirasi menambah kesialan, termasuk teknologi. Dan...stress luar biasa-pun resmi menyerang tubuh dan jiwa. Kalau saja dapat membanting semua barang-barang untuk melampiaskan stress *dan nyaris saya lakukan*, dapat menyelesaikan persoalan, mungkin saya sudah akan melakukannya. Tapi, untunglah pikiran saya masih dikuasai sepenuhnya oleh kewarasan sehingga tindakan konyol itu belum tak kan saya lakukan. Dan, saya-pun tak bisa berdiam diri menghadapi kesialan yang disebabkan oleh teknologi, saya akhirnya memutuskan untuk segera meneror kantor pusat agar mereka segera meningkatkan bandwith...dan itu saya lakukan semata-mata demi kerinduan yang semakin memuncak untuk meredakan ketegangan/stress yang luar biasa...

Ncoet...aku kangen kamu dan semoga teknologi segera mengerti kita!