Senin, 31 Desember 2012

It's change

Tulisan ini mungkin adalah posting terakhir di tahun 2012, tahun yang bagi saya pribadi adalah tahun yang relatif tenang dibandingkan tahun 2011. 
Di penghujung tahun ini, saya memutuskan untuk membeli notebook baru menggantikan notebook 'Black Lenovo' yang telah setia menemani saya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Dan tulisan ini adalah tulisan yang dibuat pertama kali dengan notebook 'White Vaio'. Saya membeli notebook baru karena saya butuh sesuatu yang baru sebagai simbol pencapaian mimpi. Ya...dengan notebook baru ini, saya berharap saya akan lebih fokus dalam mencapai mimpi saya, yaitu menjadi penulis. 
Dan selain notebook baru, saya juga mengganti tampilan blog saya yang sebelumnya didominasi oleh warna hitam yang suram dengan warna biru yang merupakan warna favorit saya. Tujuan saya mengubah tampilan ini adalah agar blog saya menjadi lebih ceria dan tampak bersemangat. Semoga Anda semua dapat lebih menikmati tampilan baru ini !

Happy New Year 2013...
Jangan pernah menyerah mencapai mimpi...!


Kamis, 27 Desember 2012

The funny thing @ site #3

Jika sebelumnya saya pernah bercerita tentang mahalnya menabrak anjing di daerah lokasi kerja saya, maka kali ini saya akan bercerita masih tentang seputar dunia hewan, namun kali ini adalah ayam. Ayam adalah hewan yang jamak dipelihara oleh warga, baik sebagai hewan ternak maupun dipelihara sebagai hobby, tak terkecuali oleh warga di lingkungan kerja saya. Bahkan ada seorang karyawan yang punya 'peternakan' ayam kecil-kecilan di dekat workshop-nya. Pakannya-pun istimewa, yaitu sisa makan siang karyawan yang memang setiap harinya berlimpah.

Pagi ini, rupanya ayam-ayam sedang kompak dalam memilih lokasi untuk mencari makan. Sepanjang perjalanan dari mess ke office hari ini, ayam-ayam dari berbagai usia dan jenis tumpah ruah di jalan, bahkan tak cukup di pinggir jalan, namun juga asyik mematuk jalan aspal. Tak ayal, bus yang saya tumpangi-pun harus berkali-kali mengerem, mengurangi laju kendaraan dan bahkan berhenti karena ayam-ayam itu lambat untuk menyingkir dari jalan atau tidak melihat potensi bahaya. Sopir bus tidak mau ambil resiko melindas ayam-ayam itu karena dendanya juga lumayan mahal, meski tak semahal anjing dan mengingat mereka adalah peliharaan orang kampung yang jalannya setiap hari kami lalui, maka menghindari ayam adalah jalan terbaik agar tidak menciptakan konflik dengan masyarakat.

Suatu hari ada satu peristiwa berkaitan dengan ayam yang menurut saya ironis. Pagi-pagi kami dikejutkan dengan sebuah insiden dimana fuel truck menabrak fuel truck di depannya yang tiba-tiba berhenti mendadak. Dari hasil investigasi diketahui kalau fuel truck yang ditabrak berhenti mendadak karena menghindari gerombolan ayam yang tiba-tiba menyeberang. Sang sopir memilih berhenti mendadak daripada nantinya harus membayar denda ke pemilik ayam. Yang lucunya, sebelum berhenti tiba-tiba karena gerombolan ayam, sang sopir dan assistennya sedang mengobrol tentang ayam-ayam peliharaan sang sopir yang sudah cukup banyak dan akan dibuatkan kandang. Dan, ayam-pun jadi hot topic saat investigasi insiden. Akibat ayam pula, perusahaan harus menanggung kerusakan unit yang harganya lebih dari harga ganti rugi ayam dan sang sopir yang menabrak dari belakang-pun diganjar dengan SP1 karena tidak menjaga jarak aman dengan unit di depannya. It's all about chicken...! :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 29 September 2012

Secret Admirer

Bahagia itu adalah ketika bisa memandangmu dari balik jendela meskipun hanya sekejap....
Bahagia itu adalah ketika bisa melihatmu tersenyum dari kejauhan...
Bahagia itu adalah ketika bisa duduk dalam satu ruangan bersamamu meskipun tanpa satu kata terucap...
Bahagia itu adalah ketika dirimu membangunkanku di pagi hari meskipun hanya melalui pesan layanan singkat...
Bahagia itu adalah ketika bisa melihatmu menikmati makanan yang kubawakan untukmu...
Bahagia itu adalah ketika bisa berjalan berdua denganmu meskipun itu hanya sesaat...

Sedih itu adalah ketika mengetahui ternyata kamu tak sendiri lagi...
Sedih itu adalah ketika melihat foto kekasihmu di dompetmu...
Sedih itu adalah ketika melihatmu murung tak bersemangat...
Sedih itu adalah ketika dirimu memutuskan untuk pindah kerja...
Sedih itu adalah ketika dirimu tak bisa kumiliki...

Dan,akupun akan terus ada disini...menjadi pengagum rahasiamu...entah sampai kapan...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 01 September 2012

Bahagia itu cuma sebentar

Apa yang membuat hidup di site terasa menyenangkan? Menurut saya adalah teman yang seperti keluarga. Hidup di remote area yang 'kadang' jauh dari peradaban membuat kita akhirnya bergantung pada orang-orang terdekat dalam memenuhi seluruh kebutuhan kita, terutama dari segi afeksi. Orang-orang terdekat itu adalah teman kerja. Namun tak semua teman kerja akhirnya menjadi seperti keluarga karena menemukan teman yang seperti itu butuh campur tangan 'chemistry'.

Di site terdahulu, saya mudah sekali menemukan teman-teman yang seperti keluarga karena kami benar-benar hidup di daerah terisolir tanpa sinyal ke dunia luar dan jatuh tempo cuti yang sangat panjang. Di site yang sekarang, menemukan teman yang seperti keluarga lebih terasa sulit. Apa sebab? Karena sinyal kuat, hiburan banyak dan jatuh tempo cuti yang pendek membuat orang-orang sibuk dengan 'dunia'nya sendiri. Bekerja dari jam 6 ke 6, badan lelah, tak sempat pula untuk melakukan interaksi intensif. Dan...tak ada hari libur menambah lengkap daftar penyebab hubungan dekat pertemanan menjadi sulit dilakukan di site yang sekarang.

Namun, beberapa minggu belakangan ini, saya mulai merasa memiliki 'chemistry' dengan seorang teman. Berawal dari kegiatan rutin ke gereja mingguan, saya-pun mulai mengenal seorang teman yang ternyata memberikan rasa nyaman bak keluarga. Tak butuh waktu lama untuk merasa dekat dan hari-hari di site-pun menjadi tidak terasa karena interaksi yang intensif. He's like my brother that I never have... Sayangnya, rasa itu tidak akan berlangsung lama karena Ia memutuskan untuk pergi. Ah...baru saja saya merasakan kenyamanan dan secuil rasa bahagia, tapi ternyata semua itu hanya sementara. Saya akan kembali terkungkung dalam rutinitas yang menjemukan tanpa ada teman yang benar-benar membuat saya bergairah setiap menyongsong hari baru, membuat saya plong ketika bertukar cerita dengannya, membuat saya akhirnya tahu bagaimana caranya mengisi waktu luang saya. But, it's ok...that's life! Sangatlah egois jika saya tidak ikut mendukung keinginannya untuk pergi hanya agar saya merasa nyaman dan memiliki teman.

#edisi galau ditinggal pergi seorang teman dekat#
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 08 Juli 2012

Hidup di Hati

Tanggal 8 Juli 2012, dini hari, saya membaca status BB seorang teman yang menyatakan 'Goodbye my friend...RIP'. Entah kenapa, saya langsung memiliki feeling bahwa yang dimaksud dalam statusnya adalah juga orang yang saya kenal. Dan, feeling saya ternyata benar. Seorang teman dari kantor lama di Papua telah dipanggil oleh Bapa di Surga pada hari Sabtu, 7 Juli 2012 di Manado. Syok dan tidak percaya adalah reaksi pertama saya karena ia tergolong masih muda dan tidak ada tanda tanda bahwa ia mengalami sakit yang serius sebelumnya. Berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang saya dengar itu benar adalah reaksi kedua saya. Saya-pun langsung mengecek wall FB-nya dan lemas-lah saya karena berita itu benar adanya. Langsung terbayanglah masa-masa ketika kami masih bersama, tidur satu kamar, bermain bersama, bercanda bersama, dan bekerja bersama.
Ia adalah sosok yang tidak mudah untuk dilupakan karena Ia adalah seorang perempuan yang cantik, manis dan sangat sangat ramah. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya, kehangatannya dalam bergaul dengan berbagai orang dari berbagai kalangan-pun masih terasa. Hatinya-pun seluas samudera, sesakit apapun hatinya, Ia selalu percaya bahwa Tuhanlah yang akan membalas perbuatan orang-orang yang berbuat jahat, jadi dia tidak perlu balas dendam pada orang yang menyakitinya-Ia adalah seorang pemaaf dan tidak pernah ikut campur pada urusan orang lain. Bersamanya, saya selalu merasa tak sendiri, selalu merasa diterima apa adanya.
Saya yakin bukan hanya saya yang shock, tapi juga orang-orang yang pernah mengenalnya. Di wall-nya penuh dengan ucapan-ucapan belasungkawa yang begitu personal dan emosional menandakan bahwa Ia memang menyentuh hati banyak orang. Bahkan di status BB beberapa teman kantor lama serentak memasang status duka cita kami untuknya sebagai bentuk penghargaan atas kehadirannya dalam hidup kami. Pertemanan kami memang sangat singkat, terlalu singkat, namun kebaikan dan keramahannya akan selalu hidup di hati.

Goodbye Hetty Diana Lengkong. Rest In Peace...You will always in our heart...

*sampai dengan tulisan ini dibuat, saya tidak tahu penyakit apa yang telah membuatnya harus pergi menghadap Bapa, namun saya percaya orang baik memang banyak yang mati muda karena Tuhan sangat menyayangi mereka*


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 04 Juli 2012

From Jember to Surabaya

There are some pictures while I am having a trip from Jember to Surabaya on July 4th, 2012 by train :
1. Tanggul Lumpur Lapindo
2. Book and tumbler-my friends at the train
3. Ex. Sate kerang
4. Through the window
5. Waiting for the train
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selebriti naik kelas

Bulan ini Jember merayakan Bulan Berkunjung Jember atau yang biasa disebut BBJ. BBJ adalah kegiatan yang dirancang oleh Pemda Jember untuk menarik wisatawan berkunjung ke Jember yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan Jember-pun semakin dikenal di kancah nasional, bahkan internasional. Serangkaian event diadakan dalam rangka BBJ tersebut, di antaranya adalah JFC (Jember Fashion Carnaval) yang rutin diadakan setiap bulan Juli setiap tahun sejak tahun 2008 (CMIIW), Tajemtra, berbagai lomba dan pagelaran budaya lainnya. Untuk tahun ini, ada yang baru di BBJ, yaitu kegiatan artis dan tokoh pulang kampung. Event itu akan diselenggarakan pada tanggal 6 Juli 2012 di alun-alun kota. Hmmm...pikiran awal saya ketika membaca publikasi event tersebut langsung melayang ke Dewi Perssik dan Anang serta betapa lebay-nya Pemda dalam menggelar event tersebut dan terkesan agak sedikit memaksakan diri. Apakah selebriti adalah sebuah prestasi sehingga harus dibuatkan event tersendiri seperti itu? Sebegitu bangganyakah Jember pada sosok-sosok selebriti itu, bukankah Dewi Perssik yang begitu fenomenal dengan segala tingkah laku minusnya malahan mencoreng wajah Jember? Jember adalah daerah tapal kuda, yaitu daerah yang nilai-nilai religius Islami-nya begitu kental, namun malah menghasilkan artis/selebriti yang 'suka' mengumbar aurat kemana-mana. Banggakah masyarakat Jember padanya? Baiklah, yang tampil bukan hanya Dewi Perssik, tapi ada juga Anang dan istri barunya, Ashanty serta Opick. Hmm...tapi apa ya tidak terlalu lebay menjadikan mereka sebagai ikon Jember?

Pagi ini, salah satu rekan ayah saya mengeluhkan tentang pelayanan di kantor pemerintahan yang terhambat karena ternyata para pejabatnya sedang ada meeting dalam rangka penyambutan Anang-Ashanty hari ini. 'Ndeso!', kata dia. Dan, saya-pun mengamininya. Ya ilah, cuma Anang-Ashanty saja yang datang sampai membuat pelayanan terhambat. Ckckckck...belum kalau Lady Gaga yang datang ke Jember. Tapi ya itulah Jember, sebuah kota di selatan Jawa Timur yang sedang giat-giatnya mencari popularitas agar dapat dikenal masyarakat luas. Semoga saja pemda-nya lebih kreatif ke depannya dalam membuat event sehingga terkesan 'berkelas dan bercita rasa tinggi', tidak 'ndeso'.

Usulan saya: Buat lomba musik patrol-kesenian tradisional Jember dan membuka desa wisata untuk para turis yang berkunjung ke Jember agar lebih mengenal tentang budaya dan cara hidup masyarakat Jember...

Welcome to Jember for Anang&Ashanty...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 26 Juni 2012

Suatu Hari di Stasiun dan Kereta Api

Hari ini adalah hari pertama dari cuti pertama saya sejak kerja di site di Muara Tae. Jam 05.00, saya sudah berangkat ke Bandara, menumpang pada mobil travel dari site lain karena saya ditinggalkan oleh driver dari site sendiri:( Untunglah, si driver travel itu sangat cekatan, sehingga tidak kurang dari 15 menit, kami sudah sampai di bandara dan tidak terlambat untuk chek ini. Penerbangan jam 06.50 dari Balikpapan ke Surabaya-pun berjalan dengan mulus dan tepat waktu. Ketika pengambilan bagasi, salah satu dari rekan saya yang baru lulus dari OJT menjadi operator mengalami kesulitan ketika akan keluar dari bandara. Ia ditahan petugas bandara karena nama yang tertera di tag bagasinya tak sama dengan nama yang tertera di tiket. Rupanya, karena mereka chek in berombongan, petugas-pun salah memberikan tag dan celakanya yang namanya tertera di tag bagasi sudah keluar dari bandara dan kami tak memiliki nomernya. Pelajaran berharga:1. Telitilah barang bawaan Anda, nama siapa yang tertera, apalagi jika chek-in berombongan.2. Kalau chek-in berombongan, maka sebaiknya keluar dari bandara-pun bersama-sama.3. Milikilah no HP dari teman seperjalanan Anda.

Dan, perjalanan saya-pun berlanjut ke Jember. Saya memutuskan untuk naik kereta dibandingkan bus karena jika siang, naik bus bukanlah pilihan yang bijak. Macet dan panasnya minta ampun. Sedikit dibumbui ketololan saya, akhirnya saya-pun mendapatkan tiket yang saya inginkan di detik-detik terakhir. Di stasiun kereta api Sidoarjo, saya bertemu seorang mas-mas yang cukup gaul, bekerja di Jakarta sebagai pedagang buah grosiran. Ia bertanya, saya darimana mau kemana. Saya-pun menjawab dari Balikpapan, mau ke Jember. Dan, pertanyaan berikut dari si mas-mas membuat saya berpikir bahwa pendidikan geografi perlu diberikan ulang kepada setiap warga negara ini yang daerahnya luas membentang dari Sabang sampai Merauke. Pertanyaan mas-mas itu adalah...'Balikpapan itu sudah di luar Jawa ya,mbak?' Tuing! Bingung saya harus menjawab apa...

Di dalam kereta, lain lagi ceritanya. Saya duduk di seberang jalan seorang bapak dan ibu yang tidak saling mengenal. Kami sama sama naik dari stasiun Sidoarjo dan saya tahu bahwa si ibu membawa bungkusan dalam 2 buah tas plastik besar yang kemudian diletakkan di belakang kursinya karena kebetulan kami duduk di kursi yang paling belakang. Di tengah perjalanan, si bapak membeli risoles dan es jus durian. Dan tebak apa yang dilakukannya ketika ia bingung dimana harus membuang sampah plastik pembungkus risoles? Dengan santainya, ia julurkan tangannya ke belakang, dan membuang sampah itu ke dalam tas plastik bungkusan punya si ibu. Ya ampun...apa dia kira itu tempat sampah ya padahal bungkusan itu dibungkus dengan rapi? #kelakuan aneh para pengguna Kereta Api#
Etika berkendara menggunakan moda kereta api: 1. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan, yaitu kantong plastik yang diletakkan di masing masing kursi untuk kereta eksekutif, jika di kereta ekonomi dan bisnis, bawalah plastik sampah sendiri. 2. Hargailah penumpang kereta yang lain dengan bersikap sopan dan menjaga kebersihan bersama.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 17 Juni 2012

Sad Things At Site #1

Kalau kemarin saya posting tulisan tentang hal-hal lucu yang terjadi di site, maka kali ini saya ingin posting sebuah cerita yang menyedihkan yang terjadi selama saya tinggal di site. Mudah-mudahan hal yang lucu lebih banyak terjadi, dibandingkan yang sedih. Hal yang menyedihkan tinggal di site adalah kalau jatuh sakit seperti yang saya alami sekarang...pilek, batuk, kepala berat, gak bisa buat nengok karena leher tegang plus dapat menstruasi. Tak ada orang-orang tercinta yang merawat ataupun sahabat untuk menghibur. Tak ada juga pengalih perhatian agar sakit tak terasa. Makanya, bergaya hiduplah sehat ketika tinggal di site karena sakit itu sungguh tak enak, apalagi kalau jatuh sakit di site:(

#please hug me, kay#saat-saat sakit adalah saat dimana rasa kangen menjadi naik berkali-kali lipat tingkatannya...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 14 Juni 2012

Funny Things At Site #3

Di kalimantan ternyata berlaku aturan yang sama dengan di Papua untuk denda menabrak anjing, yaitu denda dihitung per puting susu yang dimiliki oleh anjing tersebut. Besaran denda biasanya Rp.500.000/puting susu. Karena besarnya denda, maka pengendara mobil biasanya lebih berhati2 jika ketemu anjing di jalan-berusaha untuk tidak menabraknya, bahkan menyenggolnya. Namun, anjing-anjing tersebut sepertinya tahu jika harga mereka sangatlah mahal dan pengetahuan itu membuat mereka-pun berlaku seenaknya di jalan. Mereka dengan santainya tiduran di jalan, berdiri di tengah tengah jalan, atau menyeberang jalan, apalagi jika cuaca pagi cerah, maka bisa dipastikan mereka akan berbaring-baring dengan santainya di atas aspal menikmati panasnya matahari. Alhasil, para pengendaralah yang harus bermanuver agar tidak mengganggu istirahat anjing-anjing itu. Dan, tingkah laku anjing-anjing itu-pun akhirnya seringkali menjadi topik pembicaraan penyegar suasana di dalam mobil. Ada satu anjing yang sukses membuat kami penasaran, yaitu anjing kampung yang perutnya besar. Semula kami menduga anjing itu hamil, namun sudah beberapa bulan, kondisinya tetap, tidak kunjung melahirkan, sehingga kami-pun selalu berspekulasi apa yang terjadi pada anjing itu kalau kebetulan berpapasan. Mulai dari tumor, masih mencari siapa yang harus bertanggungjawab, atau hamil lagi. Yang jelas tingkah lakunya membuat kami geli karena anjing itu termasuk yang berani mengadu nyawa di jalanan, mungkin dia ingin berguna bagi majikannya, menghasilkan uang dengan cara menyerahkan nyawa pada ban mobil. Jadi berhati-hatilah jika melintas di jalan, jangan sampai menyenggol ataupun menabrak anjing-mahal dendanya!
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 06 Juni 2012

Funny Thing At Site #2

Seorang teman di site punya jargon unik ketika dia sedang jengkel atau heran terhadap tingkah laku seseorang. Dan, ketika mendengar dia mengucapkannya, bukan rasa jengkel yang terbit, tapi malah geli sendiri.
Kalimat yang sering diucapkan teman saya adalah, 'Kaya pelawak aja kamu!'
Dan kalimat ini sering dilontarkannya pada setiap orang. Alhasil, mungkin hampir seluruh site pernah diberi label pelawak olehnya. Kami-pun berkelakar satu sama lain...'Kita ini memang group pelawak!' Hidup pelawak!

*hidup itu cuma sebentar, jadi kenapa tak kita hiasi dengan tawa alih alih tangisan*
Melawak-lah sebelum melawak diharamkan...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 05 Juni 2012

Funny Thing at Site #1

Suatu malam di sebuah toko serba ada di daerah Muara Tae, Jempang, Kutai Barat, Kaltim

Saya : Mbak, r***na-nya dong...
Mbak penjual : Yang warna apa?
Saya-pun sibuk memilih varian wangi deodorant
Mbak penjual : Mbak, mbaknya belum mandi ya?
Saya : He????? Kenapa memangnya,mbak?
Mbak penjual : Gak papa,mbak. Kalau pulang kerjanya jam segini (sambil mengarahkan pandangan ke jam dinding yang menunjuk angka 8), pasti belum mandi ya,mbak?
Saya. : Ya iyalah,mbak...emangnya mau mandi dimana??? (Dengan nada yang sewot)

-masih tak habis pikir dengan dialog absurd malam ini-
*mbak penjualnya sekedar basa basi tapi malah garing atau badan saya yang memang bau ya?* snif...snif...snif...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 23 April 2012

My life is my adventure

Dua hari lagi saya akan menjalani sebuah kehidupan baru di tempat yang baru. Meninggalkan seluruh harta benda yang tidak seberapa untuk mencari pengalaman di negeri orang untuk kedua kalinya. Dari hutan yang satu ke hutan yang lainnya. Menurut saya, layaklah gelar perantau dilekatkan pada saya. Saya tak punya tempat tetap untuk berlabuh karena selama ini saya tinggal di tempat yang bukanlah menjadi milik saya secara permanen. Kalau tidak sewa, ya merupakan fasilitas perusahaan atau rumah dinas. Apakah saya merasa terganggu dengan hal ini? Jujur...iya! Jika saya melihatnya dari kacamata penilaian masyarakat pada umumnya. Umur sudah tidak muda lagi-meskipun saya tak pernah merasa tua-, dan saya belum punya gambaran tentang hidup seperti apakah yang akan saya miliki kelak. Semuanya masih di awang-awang, sementara 90 persen wanita seusia saya mungkin sudah mapan hidupnya-menikah, punya keluarga, punya tempat tinggal, punya tabungan masa depan dan punya kehidupan normal seperti orang kebanyakan.
Namun apa mau dikata...mungkin inilah jalan hidup saya...seperti apa yang dikatakan ibu saya hari ini. Hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, meninggalkan jejak kesan di berbagai tempat bak musafir. Saya tidak merasa keberatan, malah bersyukur karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk hidup nomaden seperti saya, apalagi seorang wanita. Saya memiliki banyak keluarga di tempat terdahulu dan saya yakin juga bahwa saya juga akan mampu menjadi bagian dari keluarga di tempat baru. Menjadi bermanfaat bagi banyak orang dan bekerja dengan sebuah loyalitas dan tanggung jawab-hanya itu yang saya pegang sebagai prinsip. Mudah-mudahan saya bertahan di tempat yang baru.

And my journey is begin...
Wait for me, East Borneo...


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 01 Maret 2012

Putusnya Urat Malu = Tidak Bertanggung jawab?

Saya bukanlah penggemar sepak bola, jadi ketika buka FB beberapa saat yang lalu, saya baru tahu jika timnas Indonesia telah menelan pil pahit kekalahan telak dari Bahrain dan memecahkan rekor 10 kali kebobolan. Betapa memalukan! Yang menarik bagi saya adalah membaca berita-berita di detik.com tentang kicauan para pemain timnas setelah laga usai. Hampir semua meminta maaf karena telah mengecewakan rakyat Indonesia dengan hasil yang buruk, namun memohon untuk jangan disalahkan karena mereka sudah berusaha memberikan yang terbaik. 'What the h*ll!',pikir saya. Menurut saya, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk bermain bagus, bukan hanya berusaha karena mereka telah terpilih untuk mewakili negara dari ratusan juta penduduk Indonesia. Mengapa kita tidak boleh menyalahkan mereka yang tidak memberikan performa terbaiknya untuk bangsa? Apakah mereka tidak malu berkata seperti itu? Menurut saya, itu adalah pembelaan diri paling buruk, karena mengalihkan tanggung jawab pada pihak lain. Sudah jelas tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan, tapi tidak mau bertanggung jawab, dan malah menyalahkan pihak lain sebagai penyebab kekalahan, yaitu wasit. Dimana semangat kalian? Dimana spirit kalian? Apakah sudah sedemikian rendahnya mental bangsa Indonesia-cepat menyerah, tak punya semangat kompetisi, yang penting minta maaf untuk membela diri dan lari dari kenyataan dengan memposisikan diri sebagai 'korban' dari pihak lain? Mungkin karena pertandingan kemarin hanya syarat saja, toh menang atau kalah sudah tak ada artinya dalam kompetisi, maka para pemain timnas merasa tak perlu bermain apik. Namun itu-pun tak bisa dijadikan alasan karena sadarkah mereka bahwa untuk mengikuti pertandingan tersebut berapa biaya yang sudah dikeluarkan? Tiket pesawat, biaya akomodasi, dll. Hmmm...kalau ini diibaratkan perusahaan, mungkin timnas Indonesia sudah lama gulung tikar karena tak pernah untung-outputnya tak sebanding dengan pemasukannya.
Dari sekian banyak kicauan pemain timnas, hanya 1 setahu saya yang tidak meminta untuk tidak disalahkan, yaitu Irfan Bachdim. Dia berani mengakui bahwa dia telah bermain buruk dan akan berusaha lebih keras lagi dan tidak menyerah. Mudah-mudahan apa yang dia tulis bukan hanya pemanis bibir tapi memang dapat dilakukan.

Namun saya cermati, apa yang dilakukan oleh timnas-tidak mau bertanggung jawab-memang sekarang sudah jamak dilakukan oleh sebagian besar dari rakyat negara Indonesia ini. Berani berbuat, namun tidak mau bertanggung jawab dan seringkali memposisikan diri sebagai 'korban'. Contohnya adalah maraknya kasus-kasus pencurian kecil-kecilan yang menjadi perhatian media massa. Beramai-ramai masyarakat membela para pelaku karena katanya mereka tak layak mendapat hukuman seperti itu. Eits...tunggu dulu! Saya setuju bahwa hukumannya tidak sebanding dengan perbuatannya, apalagi kalau dibandingkan dengan hukuman yang diberikan kepada para pencuri kelas kakap alias koruptor, namun sadarkah kalian bahwa perilaku mencuri tetaplah sebuah kesalahan yang patut untuk diganjar sebuah hukuman sebagai bentuk dari rasa bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan? Tren yang berkembang sekarang yang saya amati adalah beramai-ramai orang membela para tersangka jika mereka melakukan pencurian kecil dan para tersangka-pun berusaha menempatkan diri mereka sebagai 'korban', tidak mengakui perbuatan bahkan ketika semua bukti sudah jelas mengarah padanya, ramai-ramai berdemo dan menghujat sistem peradilan ketika hukuman dijatuhkan. Bagaimanapun juga mencuri, bahkan jika itu hanya barang yang kecil dan tidak berharga sekalipun adalah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan karena akan merugikan pihak lain. Pernah kehilangan HP, uang 10ribu, sandal? Bagaimana rasanya? Pasti kesal meskipun barang-barang itu dengan mudah dapat kita peroleh lagi dan saat kehilangan itu dapat dipastikan kita menghujat habis-habisan yang mengambilnya tanpa ijin dari kita. Mari kita budayakan kembali rasa malu dengan mau bertanggung jawab atas perbuatan yang telah kita lakukan. Berani berbuat, berani bertanggung jawab!
Pelaku pencurian tetaplah salah dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya, tapi hukuman yang diberikanlah yang harusnya dicermati dan dievaluasi bersama apakah akan dapat memberikan rasa malu dan jera hingga akhirnya mereka tak lagi berani berbuat hal yang keliru.


Powered by Telkomsel BlackBerry®