Dan, perjalanan saya-pun berlanjut ke Jember. Saya memutuskan untuk naik kereta dibandingkan bus karena jika siang, naik bus bukanlah pilihan yang bijak. Macet dan panasnya minta ampun. Sedikit dibumbui ketololan saya, akhirnya saya-pun mendapatkan tiket yang saya inginkan di detik-detik terakhir. Di stasiun kereta api Sidoarjo, saya bertemu seorang mas-mas yang cukup gaul, bekerja di Jakarta sebagai pedagang buah grosiran. Ia bertanya, saya darimana mau kemana. Saya-pun menjawab dari Balikpapan, mau ke Jember. Dan, pertanyaan berikut dari si mas-mas membuat saya berpikir bahwa pendidikan geografi perlu diberikan ulang kepada setiap warga negara ini yang daerahnya luas membentang dari Sabang sampai Merauke. Pertanyaan mas-mas itu adalah...'Balikpapan itu sudah di luar Jawa ya,mbak?' Tuing! Bingung saya harus menjawab apa...
Di dalam kereta, lain lagi ceritanya. Saya duduk di seberang jalan seorang bapak dan ibu yang tidak saling mengenal. Kami sama sama naik dari stasiun Sidoarjo dan saya tahu bahwa si ibu membawa bungkusan dalam 2 buah tas plastik besar yang kemudian diletakkan di belakang kursinya karena kebetulan kami duduk di kursi yang paling belakang. Di tengah perjalanan, si bapak membeli risoles dan es jus durian. Dan tebak apa yang dilakukannya ketika ia bingung dimana harus membuang sampah plastik pembungkus risoles? Dengan santainya, ia julurkan tangannya ke belakang, dan membuang sampah itu ke dalam tas plastik bungkusan punya si ibu. Ya ampun...apa dia kira itu tempat sampah ya padahal bungkusan itu dibungkus dengan rapi? #kelakuan aneh para pengguna Kereta Api#
Etika berkendara menggunakan moda kereta api: 1. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan, yaitu kantong plastik yang diletakkan di masing masing kursi untuk kereta eksekutif, jika di kereta ekonomi dan bisnis, bawalah plastik sampah sendiri. 2. Hargailah penumpang kereta yang lain dengan bersikap sopan dan menjaga kebersihan bersama.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar