Sabtu, 01 September 2012

Bahagia itu cuma sebentar

Apa yang membuat hidup di site terasa menyenangkan? Menurut saya adalah teman yang seperti keluarga. Hidup di remote area yang 'kadang' jauh dari peradaban membuat kita akhirnya bergantung pada orang-orang terdekat dalam memenuhi seluruh kebutuhan kita, terutama dari segi afeksi. Orang-orang terdekat itu adalah teman kerja. Namun tak semua teman kerja akhirnya menjadi seperti keluarga karena menemukan teman yang seperti itu butuh campur tangan 'chemistry'.

Di site terdahulu, saya mudah sekali menemukan teman-teman yang seperti keluarga karena kami benar-benar hidup di daerah terisolir tanpa sinyal ke dunia luar dan jatuh tempo cuti yang sangat panjang. Di site yang sekarang, menemukan teman yang seperti keluarga lebih terasa sulit. Apa sebab? Karena sinyal kuat, hiburan banyak dan jatuh tempo cuti yang pendek membuat orang-orang sibuk dengan 'dunia'nya sendiri. Bekerja dari jam 6 ke 6, badan lelah, tak sempat pula untuk melakukan interaksi intensif. Dan...tak ada hari libur menambah lengkap daftar penyebab hubungan dekat pertemanan menjadi sulit dilakukan di site yang sekarang.

Namun, beberapa minggu belakangan ini, saya mulai merasa memiliki 'chemistry' dengan seorang teman. Berawal dari kegiatan rutin ke gereja mingguan, saya-pun mulai mengenal seorang teman yang ternyata memberikan rasa nyaman bak keluarga. Tak butuh waktu lama untuk merasa dekat dan hari-hari di site-pun menjadi tidak terasa karena interaksi yang intensif. He's like my brother that I never have... Sayangnya, rasa itu tidak akan berlangsung lama karena Ia memutuskan untuk pergi. Ah...baru saja saya merasakan kenyamanan dan secuil rasa bahagia, tapi ternyata semua itu hanya sementara. Saya akan kembali terkungkung dalam rutinitas yang menjemukan tanpa ada teman yang benar-benar membuat saya bergairah setiap menyongsong hari baru, membuat saya plong ketika bertukar cerita dengannya, membuat saya akhirnya tahu bagaimana caranya mengisi waktu luang saya. But, it's ok...that's life! Sangatlah egois jika saya tidak ikut mendukung keinginannya untuk pergi hanya agar saya merasa nyaman dan memiliki teman.

#edisi galau ditinggal pergi seorang teman dekat#
Powered by Telkomsel BlackBerry®

1 komentar:

  1. Hwaaaa iyaaa Deb, tau banget rasanya.
    Temen yang ada cuma temen kerja.
    Tapi emang ga semua bisa jadi temen deket.
    Perlu chemistry.
    Sama banget, salah satu temen deketku berangkat hari ini, dapet beasiswa ke UK.
    Sedih rasanya,,, :')

    BalasHapus