Kamis, 16 April 2009

Fotografer Gadungan

Kemarin saya menemukan satu forum di internet yang menarik untuk diikuti, yaitu Klinik Fotografi Kompas. Forum ini berisi orang-orang yang mencintai dunia fotografi dan mempublikasikan karya-karyanya secara terbuka. Saya tertarik untuk mengikuti forum ini karena saya baru mencoba terjun dalam aktivitas baru, yaitu fotografi. Saya sebenarnya tertarik dengan dunia fotografi sudah lama, tapi baru benar-benar tertarik ketika mengikuti sebuah even yang diselenggarakan oleh Indo Backpacker, yaitu Jakarta Journey II. Waktu itu, saya tidak bawa kamera sama sekali karena memang tidak punya, dan saya sangat iri pada teman-teman yang tampak asyik jeprat jepret di sana sini. Dan, lebih mupeng lagi ketika mereka memamerkan hasil fotonya. Duh...saya juga mau! Dan akhirnya, setelah menabung cukup lama, saya akhirnya punya kamera juga. Kamera pertama saya adalah Canon EOS 1000D yang saya beli secara online *nekat mode on* karena saya tidak sabar untuk segera punya kamera. Jepretan pertama saya adalah kamar saya sendiri. Hehehe...

Tapi, menjadi fotografer yang apik ternyata tak cukup hanya bermodalkan kamera bagus saja. Hal ini saya buktikan sendiri. Latihan yang rutin dan rajin bertanya pada yang sudah ahli adalah salah satu kunci sukses untuk dapat menghasilkan foto yang bagus. Dan, kunci sukses lainnya adalah keberanian atau percaya diri. Yup...menjadi fotografer ternyata juga butuh keberanian dan rasa percaya diri, terutama jika Anda tertarik pada tema kehidupan sehari-hari. Saya yang tertarik pada pemandangan / landscape dan kegiatan manusia sangat bermasalah dengan keberanian dan kepercayaan diri. Mengabadikan sebuah moment dengan tema kegiatan manusia sangatlah tidak mudah, apalagi jika kita ingin menangkap peristiwa-peristiwa natural. Beberapa waktu yang lalu, saya mencoba memotret kehidupan masyarakat di tepi pantai dan juga ekspresi wajah teman-teman yang sedang menunggu jemputan kendaraan, tapi saya gagal. Saya gagal mengabadikan pose-pose natural karena setiap kali saya membidikkan kamera, teman-teman langsung berpose. Dan, ketika saya ingin mengabadikan foto masyarakat asli yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari, saya merasa takut kalau mereka menangkap basah saya yang sedang memotret dan akhirnya berprasangka buruk. Akhirnya, saya tidak memotret yang saya inginkan. Pikiran-pikiran seperti itulah yang akhirnya menghambat saya menghasilkan karya-karya apik. Selain perasaan takut, saya juga sering minder memotret moment atau sesuatu yang saya inginkan karena setiap kali saya mengeluarkan kamera, saya langsung ditatap beberapa pasang mata di sekeliling saya *atau hanya perasaan saya saja ya?* karena kamera saya yang cukup menonjol secara ukuran dan bentuk fisiknya. Saya kurang PD, takut dianggap norak dan aneh. Hehehehe...apa ini sindrom pemula ya?

Selain takut dan kurang PD, saya juga banyak berpikir ketika akan mengambil foto sehingga saya sering lambat memutuskan untuk memotret atau tidak. Alhasil...saya sering kehilangan moment bagus. Hmm...tampaknya masih butuh waktu yang lama bagi saya untuk tak sekedar menjadi 'fotografer gadungan'. Tapi, saya mulai mengikis rasa tidak PD dan ketakutan yang 'nggak mutu' ini dengan mencoba mem-publikasikan foto saya di KFK. Berikan feed back Anda sebagai pemicu kreativitas saya di dunia fotografi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar