Jumat, 08 Mei 2009

Tersandung Asmara

Beberapa hari ini publik dikejutkan oleh berita menghebohkan, yaitu terlibatnya seorang pejabat negara dalam sebuah kasus pembunuhan petinggi BUMN. Urusan menghilangkan nyawa seseorang selalu menjadi pusat perhatian, apalagi jika dilakukan oleh public figure, macam Antasari Azhar, ketua KPK. Kasus pembunuhan petinggi BUMN, Nasarudin, cukup menghebohkan masyarakat pada bulan April 2009 karena metode pembunuhan yang cukup berani, yaitu menembak korban di jalan umum. Pembunuhnya pasti terlatih sekali, pikir orang saat itu. Tapi ternyata, mereka kalah lihai dari polisi, karena hanya dalam tempo sebulan mereka semua dibekuk. Bukan hanya pelaku penembakannya yang tertangkap, tapi juga otak pembunuhannya sekaligus, yaitu Antasari Azhar (AA). Publik kembali tercengang karena AA selama ini dikenal sebagai pejabat yang bersih dan memimpin sebuah lembaga yang saat ini ditakuti oleh banyak pihak yang suka 'menyelewengkan uang negara'. Bagaimana bisa seorang yang dikenal bersih dan tegas terlibat dalam tindak kriminal yang kotor ?

Beberapa spekulasi-pun merebak di masyarakat tentang kasus pembunuhan ini, tapi kebanyakan menyangsikan AA terlibat dalam pembunuhan tersebut. Saya yang seorang penggemar cerita kriminal juga tak habis pikir dengan betapa mudahnya AA terseret dalam tindak kriminal, apalagi setelah mengetahui tokoh-tokoh di balik kasus pembunuhan tersebut. Auw...apakah ini sebuah konspirasi besar untuk menjatuhkan seseorang yang menebar teror bagi orang-orang berperut buncit karena makan uang haram? Saya mendadak merasa geli membaca artikel di Kompas.com tentang kronologi pengungkapan pembunuhan Nasrudin. Menurut saya, tidak keren sekali-terlalu dramatis dan simple seperti cerita-cerita sinetron Indonesia *keseringan nonton CSI, maka otak kriminal saya jadi mbulet* Masa' kalau memang AA otak pembunuhan tersebut, didukung pula oleh tokoh-tokoh terkenal, macam SHW dan WW, bisa dengan mudah terungkap. Hmmm...atau mungkin mereka memang bukan orang-orang yang ahli melakukan pembunuhan ya makanya mudah tertangkap begitu ? Atau uang yang mereka berikan untuk sang pembunuh bayaran kurang ya sehingga orang suruhan itu mudah buka mulut dan teledor ? Apapun itu, rasanya tetap aneh orang sekaliber AA membunuh hanya karena urusan asmara. Apa tidak ada motif yang lebih keren untuk membunuh seseorang ? Apakah caddy tersebut memang sedemikian mempesonanya sehingga harus diperjuangkan dengan darah dan nyawa ?

Saya tidak sabar menunggu kelanjutan kisah kriminal seru ini berakhir karena melihat kisah ini seperti melihat sinetron televisi, banyak adegan yang tidak terduga tapi kurang alami alias terlalu nyata lakon sandiwaranya. Yah...tapi siapa tahu juga AA memang terlibat dan akhirnya terjungkal karirnya karena seorang wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar