Senin, 15 Agustus 2011

Up In The Air: U're fired!

Malam ini adalah malam pertama saya memulai kembali hobby yang lama
saya tinggalkan karena berbagai kesibukan, yaitu nonton film. Saya
suka menonton film karena selain menghibur, biasanya film selalu dapat
memberikan energi positif karena film membawa pesan-pesan yang
tersirat yang memberikan motivasi untuk hidup.*asal bukan film horor*
Pilihan film untuk hari ini adalah Up In The Air yang dibintangi oleh
George Clooney, bintang film gaek yang semakin mempesona ketampanannya
saat usia bertambah.
Up In The Air bercerita tentang Ryan Bingham yang berprofesi sebagai
'tukang pecat'. Ia bekerja di semacam konsultan yang memberikan jasa
kepada suatu perusahaan untuk melakukan tugas memecat karyawan.
Pekerjaan yang aneh sekaligus tidak menyenangkan sama sekali. Saya
pernah memecat orang dan itu buat saya benar benar merasa tidak nyaman
dan bersalah. Seharusnya saya memang menonton film ini sejak dulu
sehingga saya dapat melakukan tugas tidak mengenakkan itu dengan penuh
empati, memberikan pencerahan kepada yang dipecat dan menguntungkan
bagi semua pihak. Ryan Bingham punya pendekatan yang sangat apik dalam
menjalankan tugas memecat itu, yaitu Ia membuat orang yang dipecat
berpikir bahwa dipecat adalah bukan akhir dari segala-galanya, setiap
orang punya kesempatan untuk meraih hal baru dan pasti dapat mengatasi
semua kendala itu karena mereka berjuang untuk orang-orang yang mereka
kasihi. Tentu saja menanamkan hal itu dalam pikiran orang yang akan
dipecat bukanlah hal yang mudah, butuh teknik komunikasi persuasif
yang mumpuni agar mereka tetap termotivasi dan tidak jatuh depresi.
*Ia pantang mengatakan 'U're fired!'* Orang yang dipecat pasti reaksi
pertamanya adalah emosional, tapi bagaimana dapat mengarahkan emosi
itu menjadi sebuah kesadaran positif adalah hal yang paling sulit.
Baru baru ini saya mendengar bahwa perusahaan saya sebelumnya
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap puluhan karyawannya karena
proyek tak ada dan bisa ditebak...proses itu tak berjalan mulus,
timbul anarki yang merugikan banyak pihak. Mungkin hal itu tak akan
terjadi jika HRD sebagai pihak yang mendapat tugas tak mengenakkan itu
meluangkan sedikit waktunya untuk berbicara terhadap satu persatu
karyawan yang akan dipecat dengan penuh empati dan memberikan semangat
bahwa mereka tetaplah orang-orang yang memiliki nilai lebih dan pasti
akan tetap dapat survive meski tak lagi bekerja di perusahaan itu. HRD
yang ketiban sampur melakukan tugas pemecatan jamaknya selalu ingin
melakukan tugas ini dengan cepat dan taktis serta ingin cepat-cepat
lari dari tugas tersebut karena itu memang tugas yang berat. Sikap
ketergesa-gesaan inilah yang akhirnya berbuah pil pahit karena
dianggap tidak berperikemanusiaan, raja tega dan memotong hak hidup
orang lain. Percayalah...dalam melakukan pekerjaan yang satu ini,
unsur kecepatan dan pragmatis harus diabaikan karena akan berujung
lebih tidak mengenakkan dan merugikan. Mungkin tidak harus menggunakan
cara seperti di film Up In The Air, tapi yang terpenting adalah
gunakan empati dan kata-kata positif untuk meminimalkan efek negatif
dari proses pemutusan hubungan kerja.
Wanna try this job?
--
Sent from my mobile device
--
Sent from my mobile device

Tidak ada komentar:

Posting Komentar