saya pegang selama bertahun-tahun. Ada apa gerangan ? Tak lain karena
konsep hidup saya banyak bertentangan dengan konsep hidup yang
diyakini oleh pasangan saya. Dan gawatnya, kami sama-sama meyakini
bahwa apa yang kami pahami tentang konsep-konsep itu adalah benar.
Akibatnya kami sering bertengkar hebat tentang hal-hal tersebut,
seringkali akhirnya saling diam.
Salah satu konsep hidup yang sering jadi sumber pertengkaran kami
adalah tentang sifat manusia. Bagi pasangan saya, jika seseorang itu
baik maka ya seterusnya adalah baik, dan sebaliknya jika orang itu
jahat maka seterusnya orang itu adalah jahat. Buat saya konsep itu
agak tidak masuk akal karena manusia dilahirkan dengan bekal akal
budi, sekaligus nafsu yang sering disebut dengan id sehingga manusia
jamak melakukan hal baik karena perilakunya senantiasa dikontrol oleh
akal budi dan juga melakukan hal jahat karena perilakunya ditujukan
untuk memuaskan id-nya. Jadi manusia tidak selalu baik, juga tidak
selalu jahat. Plus, baik dan jahat juga seringkali tergantung dari
sudut pandang ketika kita menilai konteks permasalahan yang
melingkupinya. Bisa jadi seseorang menilai apa yang dilakukannya
adalah baik, tapi tidak untuk orang lain karena apa yang dilakukannya
tersebut ternyata merugikan orang lain. Misal, ketika seorang kepala
daerah memutuskan untuk menggusur perumahan ilegal karena akan
dijadikan proyek saluran air hujan untuk menyelamatkan kota dari
musibah banjir tahunan. Bagi orang-orang yang terkena penggusuran
tentu saja tindakan kepala daerah itu jahat karena menyebabkan mereka
tak memiliki tempat tinggal, tapi apakah tindakan kepala daerah bisa
dibilang jahat jika dia ingin menyelamatkan kota dari banjir ?
Buat saya, hidup tak melulu hitam dan putih, tapi juga abu-abu. Bahkan
abu-abu yang seringkali mendominasi kehidupan kita. Apakah Anda setuju
dengan saya?
Entah sampai kapan saya dan pasangan akan terus bermasalah tentang
konsep ini, tapi saya harap perbedaan ini tak kan melunturkan cintanya
terhadap saya. Bukankah cinta akan lebih berwarna ketika ada perbedaan
di dalamnya agar saling melengkapi ? Tapi tentu saja, harus tetap ada
persamaan agar cinta menjadi maju, tak diam di tempat tanpa
menghasilkan apapun juga.
*curahan hati ketika sedang galau*
--
Sent from my mobile device
Tidak ada komentar:
Posting Komentar