Jumat, 05 Juni 2009

Virus itu bernama Facebook

Saat ini siapa yang tidak mengetahui Facebook ? Dijamin semua orang yang melek akan dunia informasi pasti mengenal situs jejaring sosial yang satu ini. Facebook membuat beberapa orang menjadi addicted dengan sedikit-sedikit update status, upload foto terbaru dan memberikan komentar untuk status orang lain, serta mengikuti aneka ragam kuis dari yang bermutu sampai yang tidak bermutu. Facebook juga membuka jalinan pertemanan yang mungkin sudah terlupakan sekian tahun, bahkan tak jarang ada beberapa orang yang akhirnya berubah dari tak begitu kenal menjadi akrab melalui Facebook. Facebook-pun tak luput dari hiruk pikuk panggung politik. Facebook dijadikan ajang kampanye untuk mempromosikan calon-calon pemimpin negara. Facebook juga bisa dijadikan ajang mencari dukungan untuk sebuah problematika tertentu. Bahkan saya berani bertaruh bahwa penjualan BlackBerry meningkat pesat, salah satu faktor penyebabnya adalah karena orang tak ingin terputus sedetik-pun koneksinya dengan Facebook. *adakah yang berminat melakukan survei perilaku konsumen untuk hal ini?*

Karena Facebook sudah semakin mendominasi kehidupan maka beberapa perusahaan mulai khawatir Facebook ini akan membuat pegawainya menjadi tak produktif karena asyik berkutat dengan Facebook. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang akhirnya memblokir Facebook di jam-jam kerja, termasuk perusahaan saya. *hmmm...seharusnya perusahaan melakukan survei terlebih dahulu sebelum memutuskan secara sepihak seperti ini* Dan yang khawatir berlebihan tak hanya perusahaan, tapi juga para ulama, sampai-sampai mereka membuat fatwa haram untuk facebook, entah apa dasar pertimbangannya. Facebook memang fenomenal karena mampu menyedot perhatian sekian juta orang sebagai pengguna aktif. Hal ini mungkin terjadi karena cara menggunakannya yang mudah dan mampu memberikan informasi terkini tentang orang-orang terdekat. Saya sendiri baru mengenal facebook beberapa waktu yang lalu dan sudah jatuh cinta pada jejaring maya ini karena bisa bertemu dengan teman-teman lama yang sekian tahun terlupakan. Namun, aktif berfesbuk ria ternyata membutuhkan iman yang kuat *tak salah juga rupanya para ulama berkonsentrasi membahas facebook karena berurusan dengan iman* karena jika tak kuat iman maka akan memberikan dampak buruk, seperti tak produktif bekerja, jealous pada kehidupan orang lain, membohongi publik, dan perselingkuhan. Tak dapat dipungkiri, selain sebagai ajang bertukar informasi, dukungan dan menjalin silaturahmi, secara tak disadari facebook menjadi ajang aktualisasi diri. Semua orang sibuk memoles dirinya agar sedap dipandang di Facebook. Siapa yang ingin tampil buruk rupa di depan teman-teman lama ? Agar tak memalukan, maka berbagai cara-pun dilakukan untuk menunjukkan eksistensi diri, mulai dari update status yang 'wah', rajin upload foto-foto yang diambil di tempat-tempat yang mengundang decak kagum, rajin berkomentar, hingga mengikuti group-group yang menunjukkan eksistensi diri. Facebook-pun tak lagi menjadi fenomena tapi sudah menjadi virus yang memberikan efek berbeda bagi penderitanya.

Sudahkah anda update status hari ini ?

3 komentar:

  1. baru aja update status...
    apakah virus ini yang membuat mbak debi tidak update blog hampir sebulan ini...???

    BalasHapus
  2. Mbak niet tahu saja si...:p
    Update blog susah banget...krn meskipun singkat adalah buah pemikiran yang cukup mendalam...dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Perasaan blognya mbak nieta juga lama deh gak di update. Kena virus juga ya?

    BalasHapus
  3. nah jelas itu...
    tapi gak papa...mending lama daripada gak sama sekali ya...
    **itu karena update status facebook tidak memerlukan pemikiran yang mendalam...hehehehe

    BalasHapus