Kamis, 03 Januari 2013

Resolusi 2013

Seperti halnya kebanyakan orang, saya-pun selalu punya resolusi di tahun yang baru. Apa resolusi saya untuk tahun 2013 ? 
Saya membagi resolusi saya ke dalam dua jenis resolusi, yaitu :
1. Resolusi terukur
    Resolusi terukur adalah sesuatu yang hasil akhirnya dapat dilihat dengan jelas, sejelas warna hitam dan putih. Resolusi terukur saya ada 5, yaitu :
a. Menikah
b. Punya asset, entah yang bergerak ataupun tidak bergerak
c. Pergi ke luar negeri 
d. Pendapatan meningkat
e. Menulis buku

2. Resolusi abstrak 
    Resolusi abstrak adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat dan dirasakan hasilnya oleh orang lain, dan sifatnya lebih ke arah pengembangan diri. Resolusi abstrak saya hanya ada 3, yaitu :
a. Menjadi pribadi yang pandai bersyukur, mengurangi mengeluh
b. Menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan ikhlas dalam mengerjakan segala sesuatu
c. Setia

Sounds great, isn't it? Ketika membuat resolusi ini-pun, saya tidak yakin 100% dapat mencapainya karena beberapa terasa terlalu 'tinggi'. Namun, seperti kata seseorang di sebuah blog, jika resolusi tahun ini gagal tercapai, buat lagi di tahun berikutnya, pasti suatu saat akan tercapai juga dan umumkan pada orang lain bahwa kita memiliki resolusi, sehingga kita-pun akan terpacu untuk mencapainya, karena kalau tidak tercapai, rasanya juga bakal malu sendiri :)

Nah...menurut saya, meskipun resolusi abstrak cuma 3 biji, namun rasa-rasanya akan lebih sulit tercapai dibandingkan dengan resolusi terukur. Untuk mencapai resolusi abstrak, butuh komitmen yang besar dan harus rajin mengevaluasi diri sendiri. Dan karena hasilnya yang tidak nampak jelas, maka tidak pernah ada parameternya apakah sudah berhasil atau belum mencapai resolusi itu. Bukti nyata bahwa resolusi abstrak lebih sulit tercapai adalah hari ini. Bulan Januari baru berusia 3 hari tapi saya sudah melanggar janji saya sendiri untuk tidak mengeluh dan tidak melakukan komplain. Kejadiannya dipicu oleh masalah pekerjaan yang saya rasa unfair. Saya mengomel sendiri, sibuk mencari pembenaran kiri dan kanan bahwa apa yang saya rasakan adalah benar dan lebih konyolnya, saya-pun menjadi sulit untuk bersikap profesional dan objektif. Hasilnya... saya jadi menganggap orang lain lebih rendah daripada saya, menganggap diri saya sendiri hebat, menganggap orang lain tidak mampu bekerja, dll. Huft...saya baru sadar ketika semua sudah terucap dan kata-kata pun tidak dapat ditarik kembali yang akhirnya menyisakan penyesalan. Ternyata...menjadi manusia yang lebih baik di tahun yang baru itu memang tidak mudah...

Hai teman... tolong bantu saya untuk mencapai impian saya di tahun 2013. Tegur saya jika saya melenceng dari resolusi yang saya buat dan doakan saya agar yang terukur dapat tercapai...

1 komentar:

  1. kalau itu sih sudah pasti da di penyakit manusia...
    skrg kmbali ke diri sndiri dlm menata dn mendisplin kan nya..

    BalasHapus