Sabtu, 29 September 2012
Secret Admirer
Bahagia itu adalah ketika bisa melihatmu tersenyum dari kejauhan...
Bahagia itu adalah ketika bisa duduk dalam satu ruangan bersamamu meskipun tanpa satu kata terucap...
Bahagia itu adalah ketika dirimu membangunkanku di pagi hari meskipun hanya melalui pesan layanan singkat...
Bahagia itu adalah ketika bisa melihatmu menikmati makanan yang kubawakan untukmu...
Bahagia itu adalah ketika bisa berjalan berdua denganmu meskipun itu hanya sesaat...
Sedih itu adalah ketika mengetahui ternyata kamu tak sendiri lagi...
Sedih itu adalah ketika melihat foto kekasihmu di dompetmu...
Sedih itu adalah ketika melihatmu murung tak bersemangat...
Sedih itu adalah ketika dirimu memutuskan untuk pindah kerja...
Sedih itu adalah ketika dirimu tak bisa kumiliki...
Dan,akupun akan terus ada disini...menjadi pengagum rahasiamu...entah sampai kapan...
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sabtu, 01 September 2012
Bahagia itu cuma sebentar
Di site terdahulu, saya mudah sekali menemukan teman-teman yang seperti keluarga karena kami benar-benar hidup di daerah terisolir tanpa sinyal ke dunia luar dan jatuh tempo cuti yang sangat panjang. Di site yang sekarang, menemukan teman yang seperti keluarga lebih terasa sulit. Apa sebab? Karena sinyal kuat, hiburan banyak dan jatuh tempo cuti yang pendek membuat orang-orang sibuk dengan 'dunia'nya sendiri. Bekerja dari jam 6 ke 6, badan lelah, tak sempat pula untuk melakukan interaksi intensif. Dan...tak ada hari libur menambah lengkap daftar penyebab hubungan dekat pertemanan menjadi sulit dilakukan di site yang sekarang.
Namun, beberapa minggu belakangan ini, saya mulai merasa memiliki 'chemistry' dengan seorang teman. Berawal dari kegiatan rutin ke gereja mingguan, saya-pun mulai mengenal seorang teman yang ternyata memberikan rasa nyaman bak keluarga. Tak butuh waktu lama untuk merasa dekat dan hari-hari di site-pun menjadi tidak terasa karena interaksi yang intensif. He's like my brother that I never have... Sayangnya, rasa itu tidak akan berlangsung lama karena Ia memutuskan untuk pergi. Ah...baru saja saya merasakan kenyamanan dan secuil rasa bahagia, tapi ternyata semua itu hanya sementara. Saya akan kembali terkungkung dalam rutinitas yang menjemukan tanpa ada teman yang benar-benar membuat saya bergairah setiap menyongsong hari baru, membuat saya plong ketika bertukar cerita dengannya, membuat saya akhirnya tahu bagaimana caranya mengisi waktu luang saya. But, it's ok...that's life! Sangatlah egois jika saya tidak ikut mendukung keinginannya untuk pergi hanya agar saya merasa nyaman dan memiliki teman.
#edisi galau ditinggal pergi seorang teman dekat#
Powered by Telkomsel BlackBerry®