Rabu, 01 Juni 2011

Last Day

Selasa, 31 Mei 2011, adalah hari terakhir perjuangan saya berkarya di
PT.M****Papua. Ada rasa kehilangan yang sangat ketika hari itu
akhirnya tiba. 3 tahun perjalanan saya akhirnya harus berakhir pada
sebuah hari yang gelap-diguyur hujan lebat. Saya masih ingat pertama
kali dulu saya bergabung dengan perusahaan itu. Ada semangat menggebu,
ada kebanggaan merasuk dalam diri saya. Cita-cita saya dari kecil
untuk bekerja di Papua terwujud, bahkan akhirnya di tempatkan di ujung
timur Indonesia-tak semua orang seberuntung saya:p Saya yang masih
hijau dalam dunia HRD nekat terjun ke kawah candradimuka di Merauke.
Berbekal pengetahuan seadanya, saya menjadi tim HRD yang pertama
tinggal di sana. Saya jatuh bangun ketika bekerja di sana.
Berkali-kali saya demotivasi, apalagi ketika cash flow perusahaan
sedang seret, tapi akhirnya berhasil bangkit dan berlari ketika saya
melihat dan merasakan bahwa kesempatan untuk membangun perusahaan
besar di tengah keterbatasan di tanah Papua ternyata sangat menantang
adrenalin saya. Yes...I love challenge!

Sejak awal berdirinya hingga akhirnya saya memutuskan untuk keluar,
saya telah kehilangan banyak teman-teman hebat yang berguguran.
Kehilangan yang sangat terasa adalah kehilangan manager saya, entah
kenapa sejak saat itu saya merasa kehilangan arah. Honestly, saya
sangat cocok dengannya dan ternyata akhirnya saya bermasalah dengan
penggantinya-tak cocok dengan gaya kepemimpinannya. Politik kantor
jua-lah yang akhirnya menghempaskan motivasi saya ke titik nadir.
Diperparah oleh kondisi cash flow yang tak menunjukkan titik terang,
gugatan masyarakat terhadap tanah yang tak kunjung mencapai titik
temu, dan keputusan-keputusan managemen yang tak menunjukkan sense of
crisiss. Selain itu, saya sendiri juga membutuhkan stimulasi lebih
untuk menjadi profesional di bidang HRD. 3 tahun di Papua, saya
kehilangan akses informasi dan itu juga berarti kehilangan ilmu
pengetahuan. Feels stupid if compare it with others! Saya berada di
zona nyaman yang membuat saya terkadang tampil arogan dan over
confidence. Tak ada yang menghentikan saya, tak ada yang mengontrol
saya...! Saya merasa keadaan itu lama-lama akan berpengaruh terhadap
kepribadian saya. Maka demi untuk kesehatan mental dan kemajuan ilmu
saya, saya akhirnya memilih keluar.

Tak ada air mata...hanya suara tertahan karena rasa haru harus
berpisah dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga. Kelak ketika
perusahaan itu benar-benar sukses, saya-pun telah turut menancapkan
jejak langkah saya di dalamnya. That's enough! Selamat tinggal
Merauke...! Terima kasih telah memberikanku banyak pelajaran dalam
hidup, terima kasih telah memberiku keluarga baru...!

Tulisan ini dipersembahkan untuk tim HRD yang hebat dan tim pioneer!
Love u,guys!

--
Sent from my mobile device

Tidak ada komentar:

Posting Komentar