Pagi hari ketika saya bangun tidur dan menengok FB, saya terkejut bukan main membaca wall seorang teman SMA. Seorang teman yang terkenal humoris, tulus, polos dan baik telah pergi selama-lamanya karena kecelakaan di daerah Jatiroto. Saya terpekur, bengong tak percaya ketika membaca berbagai ucapan belasungkawa di wall teman tersebut. Tak dapat dipungkiri, sedih menggelayut dalam ruang hati saya sepanjang pagi tadi. Saya memang tak kenal dekat dengan almarhum, tapi mengetahui sepak terjangnya selama hidup di dunia membuat saya merasa kehilangan yang amat sangat. Mengapa orang-orang yang baik selalu singgah sebentar di dunia ?
Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia 2 bulan. Ia mengalami kecelakaan ketika akan pulang ke Jember dari Probolinggo untuk menengok keluarganya tercinta. Saya tak tahu persis kecelakaan seperti apa yang menimpanya, namun saya berharap ia tak mengalami banyak rasa sakit ketika Tuhan akhirnya memutuskan bahwa dia telah cukup berkarya di dunia dan sudah saatnya bergabung bersamaNya karena tabungan kebaikannya telah mencukupi. Saya yakin bahwa orang sebaik dia pasti akan mendapat tempat yang indah di kerajaan Allah.
Kejadian ini juga mengingatkan saya akan peristiwa yang baru saja saya alami beberapa waktu yang lalu menjelang penghujung tahun 2010. Saya mengalami kecelakaan parah, namun Tuhan masih berkenan untuk memberikan kesempatan pada saya untuk meneruskan hidup. Unbelieveble! Saya yang lama meninggalkanNya untuk mengejar kesenangan pribadi ternyata masih disayang oleh Tuhan. Seorang teman berkata bahwa saya adalah orang yang keras dan Tuhan-pun menegur saya dengan cara yang keras juga. Terima kasih, Tuhan karena Engkau masih mempercayaiku untuk berkarya di dunia ini, masih memberiku kesempatan untuk menambah tabungan kebaikan...
Selamat Jalan, kawan! Meskipun engkau telah pergi, namun engkau akan selalu ada di hati kami! Teruslah berjalan menuju kedamaian abadi, tak usah kau cemaskan mereka yang kau tinggalkan di dunia ini karena kami akan menjaganya untukmu...
In memoriam : Mawan Budiyanto 'Ateng' (22 Januari 2011)