Itulah kata yang selalu keluar setiap kali saya mencoba untuk online melalui YM. Kata yang membuat emosi memuncak mendidih. Bagaimana tidak ? YM adalah satu-satunya komunikasi yang memungkinkan di lokasi site perusahaan tempat saya bekerja, karena tempat ini tak terjangkau oleh sinyal telepon selular. Ada sih telepon wartel, tapi biayanya tinggi sekali karena menggunakan teknologi satelit. Alhasil, kejengkelan-pun memuncak...di tengah hasrat kerinduan yang membutuhkan penyaluran untuk dilampiaskan pada orang-orang yang dicintai, YM seperti ingus-keluar masuk, on-off...benar benar teknologi yang tak mengerti Anda! Sebenarnya tak tepat juga menyalahkan YM, karena yang bermasalah adalah jaringan di site perusahaan. Bandwith yang terbatas dengan jumlah pengguna yang semakin banyak membuat koneksi menjadi super duper lambat, dan akibatnya tak bisa online lagi. Hiks!
Arrrrrggggghhhhh....
Arrrrrrrrrrrrgggggghhhhhhhh......
Ingin rasanya teriak sekencang-kencangnya melepaskan semua beban yang menghimpit di dada. Ketika semua tak terjadi sesuai dengan rencana dan suasana hati sedang buruk, semua menjadi tampak berkonspirasi menambah kesialan, termasuk teknologi. Dan...stress luar biasa-pun resmi menyerang tubuh dan jiwa. Kalau saja dapat membanting semua barang-barang untuk melampiaskan stress *dan nyaris saya lakukan*, dapat menyelesaikan persoalan, mungkin saya sudah akan melakukannya. Tapi, untunglah pikiran saya masih dikuasai sepenuhnya oleh kewarasan sehingga tindakan konyol itu
Ncoet...aku kangen kamu dan semoga teknologi segera mengerti kita!
wakakakakakak..... sapa tuh?? pasti pak iwan, stujuuuuuuu... hehehehhe
BalasHapus